Kamis, 21 Februari 2013

Jangan Lewatkan Mega Sinetron “Partai Demokrat”

Opini yang dilemparkan ke publik oleh partai Demokrat tentang kepemimpinan Ketum Anas Urbaningrum sangatlah membuat bingung para kader partai di daerah dan lebih khususnya rakyat Indonesia.
Dimata rakyat tak kala hanya janji-janji palsu yang diberikan kepada rakyat, permasalahan yang terjadi di dalam kubu partai dalam hal ini contohnya tentang pembersihan partai dari para kader yang korupsi! Tapi apa yang terjadi malahan hanya tetap melindungi kadernya.


Seperti yang telah rakyat ketahui bahwa sang Ketum partai Demokrat dikait-kaitkan dengan masalah korupsi. Bersama para kader partai yang lain yang telah lebih dulu ditahan oleh KPK, tapi dengan tetap dipertahankan Anas sebagai ketum sepertinya akan mempersulit KPK memprosesnya.
Sang pimpinan partai pasti akan dilindungi dari masalah hukum, dikarenakan akan membuat kegalauan partai tersebut,  jikalau benar seperti itu berarti tinggal menunggu siapa yang akan dikorbankan lagi demi mempertahankan kestabilan partai.


Nazarudin.

Angie Sondakh


Andi Malaranggeng.


Kayaknya belum lengkap yaa?

Setelah Nasarudin, Angie dan Andi, telah menjadi tersangka kapan Anas akan menyusul? sangatlah bohong jika sang ketua umum tidak mengetahui dengan masalah tersebut, dan sepertinya drama ini belum akan berakhir jika dia tetap dilindungi oleh partai. Sang ketua dewan pembina terkesan plin plan dalam menangani permasalahan intern partai, lambat dan menutup-nutupi keadaan yang sebenarnya.



Sampai kapan akan terjadi pembodohan rakyat?!

Tidaklah mudah untuk menyelesaikan masalah ini , ketua dewan pembina menyalakan api untuk meluruskan perjalanan partai yang sementara terseok-seok ini, dengan alibi akan membakar semua anggapan negatif dari seluruh kritikan publik tentang partai penguasa ini, tapi apa yang terjadi malahan beliau sendiri yang mematikan api tersebut karena takut akan terbakar dengan api yang beliau nyalakan sendiri.



Tak terelakan rakyat makin bingung dengan keputusan ini, dan malahan makin terbodohi jadinya rakyat Indonesia. Karena terlalu lamanya drama partai Demokrat ini dan tak ada tanda-tanda untuk berakhir.
Ibarat sinetron ini sudah sampai season 9, sudah terlalu lama dan berbelit-belit mungkin hanya pemutusan kontrak dari produser yang bisa menyelesaikan sinetron ini. Dan akan makin rumit jika hal itu terjadi, karena kalau diibaratkan dalam hal ini produsernya adalah rakyat.



STOP pembodohan rakyat!
Karena rakyat telah bosan dengan sandiwara-sandiwara ini. Janganlah mempergunakan rakyat dengan cara yang munafik seperti ini, karena rakyat masih menginginkan suasana yang kondusif di tanah ibu pertiwi, jangan memancing keadaan yang masih bisa dikendalikan ini dan jangan menunggu sampai kehilangan keadaan yang adem ayem ini menjadi keadaan yang lebih parah lagi.
Apa bila ada yang bertanya memancing keadaan apa? Berpikirlah dimana anda sebagai masyarakat awam, bukan sebagai anda yang telah terkontaminasi dengan zat kimia politik yang kotor dan beracun.



SADARLAH wahai artis-artis pemerintahan, artis-artis penguasa karena rakyat telah bosan melihat acting-acting kalian yang membosankan ini. Berikan kesempatan buat para penonton untuk menikmati kesejukan lewat pemeran yang baru yang bisa mengubah tata dan cara pemahaman tentang negeri tercinta yang lebih menarik dan mendidik.

Tidak ada komentar: